ayat alkitab untuk orang yang di bully

Adabanyak bagian ayat firman Tuhan yang mengungkapkan identitas kita di dalam Tuhan. Berikut 10 diantaranya: Yohanes 1: 12. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya Efesus 1: 5. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk AyatAlkitab untuk Orang Sakit. Berikut ayat Alkitab untuk orang sakit yang membahas kesembuhan: 1. Yeremia 30:17. "Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya." Berbahagialahorang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Sangatpenting untuk mempelajari ayat-ayat dan kisah-kisah di Alkitab sesuai dengan konteksnya. Menggunakan ayat Alkitab di luar konteksnya akan menciptakan penyesatan. di luar konteks, kita bisa saja memiliki pemikiran bahwa Allah kita mengasihi segala sesuatu dan semua orang di setiap saat dengan kasih yang romantis dan menggebu-gebu 1 Nabi Adam AS. Seperti yang sudah diketahui, Nabi Adam AS ialah manusia yang pertama kali menjadi seorang pemimpin di Bumi. Allah SWT kemudian memberikannya pemahaman mengenai alam semesta. Pemahaman tersebut tidak diberikan kepada makhluk-makhluk lain. Nabi Adam AS menerima sebanyak 10 lembar. 2. Nabi Musa AS. 누누티비 다운로드 방법. “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.” Amsal 13 1 Dalam media sosial ataupun dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membaca atau mendengar kata bully. Tak dapat dipungkiri bahwa kata ini begitu populer dalam masyarakat manapun, termasuk Indonesia. Banyak negara yang saat ini mempunyai kesadaran hukum yang kuat, memiliki hukum anti bullying. Apakah arti bully itu? Melakukan “bully” dapat diartikan sebagai “memakai kekuatan atau kekerasan untuk mengintimidasi atau melecehkan orang lain”. Orang yang suka mem-bully adalah orang yang suka mencari mangsa-mangsa, yang dianggap lebih lemah, dan mengancam mereka untuk dicelakai/dilecehkan, atau benar-benar mencelakai/melecehkan mereka, agar maksudnya tercapai. Mereka umumnya adalah orang-orang yang mau dan yang terbiasa untuk “menangnya sendiri”, seperti layaknya orang preman thug. Bullying bisa terjadi di sekolah, di kantor, di rumah, di gereja dan dimana saja, termasuk di dunia maya. Bullying sudah ada sejak dulu, tetapi baru sejak dekade yang lalu disorot orang karena akibatnya yang sangat destruktif dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang menjadi hancur hidupnya setelah menjadi korban bullying. Sekalipun Alkitab tidak mempunyai kata bully atau bullying, dalam ayat diatas ada kata-kata yang berkaitan. Kata dungu dapat diartikan bodoh dan kasar, dan mereka yang dungu adalah yang orang-orang preman yang mempunyai kelakuan kasar, seperti mereka yang suka mem-bully. Memang dalam bahasa Ibrani dan Yunani, kata kasar atau kekasaran tingkah laku dapat dihubungkan dengan “kebodohan yang dimiliki hewan”. Seperti apa yang juga tertulis dalam ayat diatas, orang yang suka mem-bully biasanya sukar berubah sifatnya. Walaupun bullying sudah tentu bertentangan dengan perintah Kristus untuk mengasihi sesama manusia, banyak orang Kristen yang menganggap itu “mungkin bisa saja diterima”. Misalnya, seorang suami atau majikan yang jika marah, sering membuat orang lain ketakutan. Selain itu, ada juga yang memandang pemimpin yang bisa mem-bully adalah orang yang macho atau benar-benar jantan. Ada berbagai istilah mengenai bullying yang perlu diketahui umat Kristen, diantaranya Intimidasi fisik adalah bullying yang berbentuk kekerasan badani, seperti mendorong, memukul, melukai, dan emosional adalah bullying yang melibatkan faktor-faktor lain selain interaksi fisik, seperti penghinaan, komentar yang menghina, memberi nama panggilan, membodoh-bodohkan dan individu adalah bullying yang dilakukan perorangan dan bisa terjadi baik secara langsung atau online. Intimidasi individu juga bisa dilakukan dengan cara intimidasi fisik atau intimidasi kelompok adalah bullying yang dilakukan beramai-ramai terhadap seseorang, dengan cara intimidasi fisik atau intimidasi emosional. Ini juga dapat dilakukan secara langsung atau di dunia maya. Intimidasi emosional intimidasi sosial sering terjadi dalam masyarakat secara tersembunyi karena kurang bisa terlihat. Ini bisa dilakukan misalnya dengan cara merampas hak orang lain harta, anak, jabatan dengan paksa. Dalam kehidupan keluarga, seorang suami bisa juga berhenti memberi uang belanja kepada istri atau anak, atau berhenti berkomunikasi jika mereka tidak tunduk sepenuhnya kepada kehendaknya. Bullying adalah suatu dosa, dan maraknya kasus bullying di berbagai tempat adalah sangat menyedihkan. Pagi ini, anda mungkin ingin tahu bagaimana reaksi Yesus seandainya Ia masih ada bersama kita sekarang ini. Matius 5 22 bisa memberi sebuah gambaran “Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.“ Jelas bahwa Yesus membenci bentuk bullying sekecil apapun. Karena itu, sebagai umat Kristen kita harus ikut berusaha bersama masyarakat umum, badan gereja, aparat hukum dan pemerintahan untuk menghilangkan praktik bullying dari kehidupan masyarakat. Itu adalah bagian panggilan kita untuk mengasihi sesama manusia. Dalil tentang Larangan Bullying Perundungan dan PenindasanPerundungan bisa diartikan penindasan atau bullying dalam bahasa Inggris. Perundungan memiliki arti proses, cara, perbuatan merundung yang dapat diartikan sebagai seorang yang menggunakan kekuatan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang-orang yang lebih lemah darinya, biasanya dengan memaksa untuk melakukan apa yang diinginkan oleh pelaku. Bullying merupakan perbuatan bejat dan tak bermoral. Sudah pasti Islam melarang perbuatan tersebut. Berikut ayat Al-Quran dan hadis yang menjelaskan larangan perundungan. Stop BullyingAl-Hujurat ayat 11 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. Al-Hujurat ayat 13 يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ “Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722 الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” HR. Muslim no. 91. أَنَّ نَافِعَ بْنَ عَبْدِ الْحَارِثِ لَقِىَ عُمَرَ بِعُسْفَانَ وَكَانَ عُمَرُ يَسْتَعْمِلُهُ عَلَى مَكَّةَ فَقَالَ مَنِ اسْتَعْمَلْتَ عَلَى أَهْلِ الْوَادِى فَقَالَ ابْنَ أَبْزَى. قَالَ وَمَنِ ابْنُ أَبْزَى قَالَ مَوْلًى مِنْ مَوَالِينَا. قَالَ فَاسْتَخْلَفْتَ عَلَيْهِمْ مَوْلًى قَالَ إِنَّهُ قَارِئٌ لِكِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنَّهُ عَالِمٌ بِالْفَرَائِضِ. قَالَ عُمَرُ أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- قَدْ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ » Dari Nafi’ bin Abdil Harits, ia pernah bertemu dengan Umar di Usfaan. Umar memerintahkan Nafi’ untuk mengurus Makkah. Umar pun bertanya, “Siapakah yang mengurus penduduk Al Wadi?” “Ibnu Abza”, jawab Nafi’. Umar balik bertanya, “Siapakah Ibnu Abza?” “Ia adalah salah seorang bekas budak dari budak-budak kami”, jawab Nafi’. Umar pun berkata, “Kenapa bisa kalian menyuruh bekas budak untuk mengurus seperti itu?” Nafi’ menjawab, “Ia adalah seorang yang paham Kitabullah. Ia pun paham ilmu faroidh hukum waris.” Umar pun berkata bahwa sesungguhnya Nabi kalian -shallallahu alaihi wa sallam- telah bersabda, “Sesungguhnya suatu kaum bisa dimuliakan oleh Allah lantaran kitab ini, sebaliknya bisa dihinakan pula karenanya.” HR. Muslim no. 817. إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian.” HR. Muslim no. 2564 انْظُرْ فَإِنَّكَ لَيْسَ بِخَيْرٍ مِنْ أَحْمَرَ وَلاَ أَسْوَدَ إِلاَّ أَنْ تَفْضُلَهُ بِتَقْوَى “Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa.” HR. Ahmad, 5 158 بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ “Cukuplah seseorang berbuat keburukan jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim.” HR. Muslim. اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِه “Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” HR. Bukhari. سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ “Mencela seorang muslim adalah kefasikan dosa besar, dan memerangi mereka adalah kekafiran.” HR. Bukhari no. 48 dan Muslim no. 64 الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالَا فَعَلَى الْبَادِئِ، مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ “Apabila ada dua orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya akan ditanggung oleh orang yang memulai, selama orang yang dizalimi itu tidak melampaui batas.” HR. Muslim no. 2587 dan Abu Dawud no. 4894 Jawaban Alkitab Kenapa kita tidak boleh balas dendam? Kalau Anda disakiti atau dirugikan oleh seseorang, wajar saja kalau Anda marah dan berharap orang itu mendapat balasan atas perbuatannya. Tapi menurut Alkitab, kita tidak boleh balas dendam. Kenapa? Allah tidak senang kalau kita balas dendam. Di Alkitab, Allah Yehuwa a berkata, ”Akulah yang berhak membalas; kejahatan mereka akan Kubalas.” Roma 1219 Alkitab menasihati kita, kalau kita diperlakukan dengan buruk, kita perlu berusaha sebisa-bisanya untuk berdamai, bukannya balas dendam. Roma 1218 Nah, bagaimana kalau kita sudah mencoba segala cara, tapi masalahnya tidak selesai juga? Alkitab mengatakan bahwa kita harus percaya kepada Yehuwa, karena Dia akan meluruskan semua masalah pada waktunya.​—Mazmur 4210, 11. Apa yang Allah lakukan? Sementara ini, Allah mengizinkan pemerintah untuk melaksanakan hukuman. Roma 131-4 Nantinya, Dia akan menghakimi semua orang yang berbuat jahat, dan Dia akan menyingkirkan penderitaan untuk selamanya.​—Yesaya 114. Bagaimana kalau saya ingin balas dendam? Jangan terbawa emosi. Amsal 1727 Orang yang bertindak saat sedang marah sering kali menyesalinya belakangan. Tapi, orang yang menahan diri dan berpikir dulu sebelum bertindak biasanya bisa membuat keputusan yang lebih baik.​—Amsal 2911. Cari tahu faktanya. Amsal 1813 Kalau Anda sudah diperlakukan tidak adil oleh seseorang, coba pikirkan ’Apa ada sesuatu yang saya tidak tahu, yang membuat dia melakukan hal seperti itu? Misalnya, apa dia sedang stres? Atau, apa mungkin dia tidak sadar kalau perbuatannya menyakiti orang lain?’ Kadang, orang yang kita pikir sengaja menyakiti kita sebenarnya tidak bermaksud begitu. Pendapat yang salah tentang balas dendam Pendapat yang salah Alkitab memperbolehkan kita balas dendam, karena ada ayat yang berkata, ”Mata ganti mata.”​—Imamat 2420. Faktanya Di Israel zaman dulu, hukum ”mata ganti mata” biasanya digunakan para hakim untuk menentukan hukuman yang pantas. Hukum ini justru mencegah orang Israel main hakim sendiri. b—Ulangan 1915-21. Pendapat yang salah Karena Alkitab tidak mengizinkan kita balas dendam, kita jadi tidak bisa membela diri saat diserang. Faktanya Kalau diserang, kita berhak untuk membela diri atau meminta bantuan kepada pihak berwenang. Tapi, Alkitab berkata bahwa kita harus sebisa mungkin menghindari kekerasan.​—Amsal 1714. Pertanyaan Jawaban Alkitab tidak secara khusus membahas pelaku penindasan atau bully, namun ada berbagai prinsip alkitabiah yang berlaku. Secara pertama, kita perlu memahami arti di balik penindasan. Sebuah definisi sederhana adalah "menggunakan kekuatan atau kuasa untuk mengintimidasi orang lain." Orang penindas adalah mereka yang menjadikan orang yang mereka anggap lemah sebagai sasaran ancaman, atau serangan nyata, demi mencapai keinginan mereka. Penindasan bukan tindakan yang baik. Umat Kristen diperintah untuk mengasihi orang lain dan menjaga kepentingan kaum yang lebih lemah, bukan mengintimidasi mereka atau memanipulasi mereka Yakobus 127; 1 Yohanes 317-18; Galatia 69-10. Karena sudah cukup jelas jika umat Kristen tidak boleh menindas, lantas bagaimana seharusnya umat Kristen menanggapi penindasan? Pada umumnya, ada dua situasi dimana seorang Kristen mungkin perlu turut campur dalam kasus penindasan ketika dirinya dibuli dan ketika ia menyaksikan orang lain dibuli. Ketika seorang Kristen dibuli, respon yang benar adalah memberi pipi kiri, atau membela diri. Ketika Yesus menyarankan untuk memberi pipi kiri di dalam Matius 538-42, Ia mengajar kita untuk tidak membalas serangan pribadi. Ide yang terkandung adalah tidak membalas hinaan dengan hinaan. Ketika seseorang menghina kita, kita tidak membalasnya dengan hinaan. Ketika seseorang berusaha menggunakan kuasanya untuk memaksa kita bertindak sebagaimana ia kehendaki, kita dapat menahan diri untuk tidak membalasnya dengan bersifat manipulatif. Secara sederhana, membalas tindasan seorang penindas tidak alkitabiah dan tidak berguna. Akan tetapi, kita masih tetap dapt melaporkan seorang penindas kepada otoritas yang berwenang. Tidak salah jika seorang pelajar melaporkan seorang bulli kepada para guru. Tidak salah jika seseorang melaporkan penipu kepada polisi. Tindakan semacam ini memastikan seorang penindas tidak membuli orang lain. Meskipun kita tidak membalas secara pribadi, kita masih dapat menggunakan sistem hukum yang berlaku. Dalam kasus lain, kita penindasan berupa kekerasan fisik, respon bela diri lebih tepat. Alkitab tidak mengajarkan pasifisme total. Instruksi Allah kepada Israel dalam Keluaran pasal 22 dan instruksi Yesus kepada para murid-Nya untuk mengambil pedang di dalam Lukas 22 cukup informatif. Umat Kristen haruslah mengasihi dan mengampuni, tetapi tidak memperbolehkan kejahatan. Ketika seorang Kristen menyaksikan penindasan, respon yang pada tempatnya adalah berusaha mencegah serangan terhadap sang korban. Setiap situasi akan berbeda, dan kadang ikut campur malah memperrumit situasi, namun seringkali yang dibutuhkan hanya keberanian satu orang membela pihak yang lemah supaya penindasan itu tidak berlanjut di kemudian hari. Orang Kristen dapat berbicara dengan pihak korban yang tertindas setelah kejadian itu dan membantunya, bahkan membantu melaporkan kejadian tersebut. Hikmat Allah dibutuhkan dalam menanggapi penindasan. Mereka yang mengikuti Kristus memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka. Ia membantu kita memahami Firman Allah dan dapat membimbing kita dan memampukan kita untuk menaati Allah dalam setiap situasi yang kita hadapi. Kita juga perlu mempertimbangkan sikap dan pikiran kita terhadap para penindas. Sangat mudah untuk menjelekkan para penindas di luar batas. Ini bukanlah sikap yang baik. Setiap manusia dilahirkan berdosa, dan kita semua membutuhkan keselamatan di dalam Yesus Roma 323; 623. Setidaknya, kita perlu berdoa supaya sang penindas itu diubah hatinya dan mengenal keselamatan Allah 1 Timotius 21-4. Seringkali, sumber perilaku para penindas adalah hati yang pernah disakiti. Mungkin mereka sendiri dibuli di masa lalu. Kita dapat menaruh empati dengan rasa sakit hati mereka dan menunjukkan belas kasih dan rahmat Allah, sambil dengan tegas menyikapi perilaku keliru mereka. Baik penindasan itu dilatarbelakangi oleh luka di masa lalu ataupun khodrat berdosa, Allah dapat memulihkan dan merubah. Mendoakan pelaku penindasan dan korban penindasan adalah hal yang patut. Sama-halnya, ketika kita sendiri ditindas, kita dapat membawa luka kita kepada Allah dan meminta kita disembuhkan darinya. Roam 1217-21 mengajar, "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" Allah telah berbelas kasih yang istimewa pada kita. Kitapun harus meneladani hal ini melalui sikap kita - dengan tidak menindas, dengan membela mereka yang lemah, dengan siap mengampuni, dengan mencegah penindasan melalui jalur yang benar, dan mendoakan baik para penindas maupun yang tertindas. Kasih dan rahmat Allah cukup untuk memulihkan setiap luka. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana tepatnya orang Kristen menanggapi penindasan?

ayat alkitab untuk orang yang di bully